Selasa, 29 November 2011

Bekasi Meramaikan Konser Nasyid 7 kota untuk Palestina


Setelah Konser di Kota Jogjakarta pekan lalu, kini Konser Nasyid 7 Kota untuk Palestina yang diadakan oleh KNRP menyambangi Kabupaten Bekasi. Hasilnya Ribuan penonton memadati Gor Tambun Kabupaten Bekasi.
Konser yang diadakan pada hari ahad 20 November 2011, Banyak sekali Rangkaian acara yang meramaikan Konser Nasyid ini, Sebut saja, Orasi dari Dr. Muqoddam Cholil (Ketua KNRP), M.Nuh (tokoh Masyarakat) dan dimeriahkan oleh Tim Nasyid Izzatul Islam, Justice Voice, Brigif, Tum Band, Al-Fatah dan Green Voice.
Tidak itu saja KNRP membagikan Kalender 2012 secara gratis kepada penonton.
Setelah Konser di Bekasi usai, Konser Nasyid 7 kota untuk Palestina akan menyambangi Kota Semarang pada tanggal 4 Desember 2011 bertempat di Hotel horison.

Untuk Masyarakat Semarang Berikan Sunduq Terbaik anda untuk Palestina.





Jumat, 11 November 2011

Konser Nasyid Palestina di Bekasi

WAHAI BEKASI KAMI HADIR... WAHAI BEKASI KAMI HADIR... WAHAI BEKASI KAMI HADIR......

KAMI HADIR Insya AllahAhad 20 Niopember 2011. Jam 0800-1200 di GOR Tambun Bekasi. Kami tunggu antum semua..... Siapkan Infaq Terbaik antum untuk PALESTINA... For Freedom of Agsha.
Munashoroh Palestina,
Konser Nasyid 7 Kota untuk Palestina
Ahad, 20 November 2011, Tempat : Gor Tambun (Kab. Bekasi)
Waktu : 08.00 - 12.00
Mempersembahkan :
- Izzatul Islam
- Shoutul Harokah
- Justice Voice
- Green Voice
- Tum Band

Orasi :
- Dr. H. Sa'dudin. MM (Bupati Kab. Bekasi)
- Dr. Muqoddam Cholli (Ketua KNRP)
- Ust. Mohammad Nuh. LC (Tokoh Masyarakat)

GRATISSSS>>>
Berikan Sunduk Terbaik anda untuk Palestina...

Selasa, 01 November 2011

“DERAP” Meramaikan Konser Nasyid 7 Kota untuk Palestina.


Add caption
Add caption

Hari terakhir Sarasehan Nasional Aktivis Dakwah kampus Indonesia, Panitia menyuguhkan Konser Nasyid untuk palestina yang Bertajuk “DERAP” yang diadakan pada hari ahad 30 Oktober 2011 di Gor Sasana Budaya UGM Jogjakarta.
Konser yang diadakan oleh Panitia Sarnas dari Jamaah Salahudin UGM bekerja sama dengan KNRP (Komite Nasional untuk Rakyat Palestina) adalah salah satu Roadshow Konser Nasyid 7 Kota untuk Palestina di Kota Jogjakarta.
Acara yang dihadiri lebih dari 1000 orang dari berbagai Aktivis Dakwah Kampus Se-Indonesia ini memeriahkan Rangkain acara yang berlangsung.
Jalannya acara pertama peserta Sarasehan menikmati Diskusi tentang Palestina saat ini, dengan Narasumber Sekretaris Sahabat Al-Aqsho dan Arya Sandi Yudha (Mantan Ketua Salam UI 2005).
Setelah Diskusi selesai, acara yang membangkitkan Ghiroh peserta pun dimulai, ketika MC memanggil tim Nasyid Izzatul Islam untuk naik keatas panggung, Gor sasana budaya UGM berubah menjadi ramai dengan teriakan Takbir, kurang lebih 5 lagu yang dibawakan oleh Tim Nasyid Izzatul Islam. Setelah Izzatul Islam tampil dilanjutkan dengan Orasi dari Ketua KNRP yaitu Dr. Muqoddam Chollil. Gor Sasana Budaya UGM semakin ramai dengan teriakan Takbir ketika Shoutul Harokah naik keatas Panggung dengan membawakan 2 lagu terbarunya.
Di akhir acara FSLDK nasional mendeklarasikan untuk Mendukung sepenuhnya Perjuangan dan Kemerdekaan Palestina.

Posted : gigih ginanjar

Sabtu, 22 Oktober 2011

Konser 7 Kota untuk Palestina


Konser 7 Kota adalah tajuk acara yang dikemas untuk “layak jual” kepada halayak masayarakat tujuh kota di Indonesia.


Mengapa Konser? dan Mengapa Nasyid?
Konser nasyid adalah pendekatan teatrikal entertainmen dan hiburan yang sekaligus dapat memberikan sentuhan-sentuhan kepedulian sesuai tag-line dilaksanakannya  acara konser ini  untuk palestina yang lebih baik.

Sejauh ini, dalam berbagai pengalaman pelaksanaan even, Konser Nasyid ini dihadiri oleh puluhan ribu pengunjung. Dari kalangan pelajar, mahasiswa, santri. aktivis kemanusiaan, masyarakat secara umum maupun kelompok-kelompok komunitas peduli Palestina.

Oleh karena itu, model Konser Nasyid inilah yang dipilih untuk dapat menghadirkan, bahkan menggalang ribuan massa untuk menunjukkan solidaritas dan kepedulian kita  terhadap bangsa dan  rakyat Palestina. Tidak hanya itu, dalam berbagai even, tidak kurang puluhan juta donasi terkumpul dan siap disalurkan untuk rakyat Palestina.

Jumat, 21 Oktober 2011

Jadwal Konser Nasyid 7 Kota untuk Palestina

Jogjakarta
Ahad, 30 Oktober 2011 (Gor Sasana Budaya UGM)
Sesi 1 : 09.00 - 11.30
Sesi 2 : 13.00- 15.00
Jakarta Timur
(Menunggu Informasi Selanjutnya)

Bekasi
Ahad, 20 November 2011 (Gor Tambun)

Karawang
Ahad, 27 November 2011

Solo
Ahad, 4 Desember 2011

Semarang
Ahad, 11 Desember 2011

Bandung
Ahad, 18 Desember 2011






Kamis, 13 Oktober 2011

Konser Nasyid 7 kota untuk Palestina


Dalam waktu dekat ini Insya Allah KNRP (Komite Nasional untuk Rakyat Palestina) akan mengadakan Konser terbesar sepanjang sejarah yaitu Konser Nasyid 7 kota untuk Palestina.
Selama ini KNRP sering mengadakan Konser kemanusian di wilayah Jakarta, bekasi, Bogor Dll.
Namun Konser kali ini akan diadakan di 7 kota di indonesia, kota yang akan jadi Tempat Konser kemanusiaan adalah Jogjakarta, Jakarta, Bekasi, Karawang, Bandung, Semarang dan Solo.
So' nantikan dan tunggu tanggal mainnya..

Sabtu, 08 Oktober 2011

My Profil "mencari Jati Diri yang Hilang"


Lahir Pada 25 desember 1989 di Bumi Allah bertepat di Kota yang Penuh sesak dan ramai yang biasa kita kenal yaitu kota Jakarta. saat dilahirkan menjadi anak ke 3 dari 3 bersaudara yaitu Erlita Sulistiaty, S.Kom dan Citra Dwi Putri,SE.
Dahulu  pernah bersekolah dasar di SDN 11 petang dan dilanjutkan di SMP islam yaitu Al-Huda Islamic Education Center, Dahulu saat di SD dan SMP si gigih ini sangat pendiam dan cuek, namun tidak tahu kenapa pada tahun 2004 saat masuk SMA 96 Jakarta dia mulai aktiv di beberapa organisasi, terhitung pada kelas 2 SMA si gigih ini sudah mulai dipercaya menjadi Sekretaris Extra kurikuler Sepak bola dan Wakil ketua Extra kurikuler sepak Bola pada kelas 3.
Dulu Bacgroundnya adalah menjadi atlet sepak bola, saat SMA pernah menjadi anggota Rohis namun hanya Anggota saja walaupun dari teman-teman meminta agar masuk sebagai pengurus Rohis, namun gigih tetap mengatakan cukup menjadi anggota saja dan saya siap membantu bila dibutuhkan.. hehe.. (Sombongnya).

keaktivannya tidak hanya di SMA saja tetapi merembet di Lingkungan Rumah, pada tahun 2005-2007 dipercaya dan diamanahkan menjadi Ketua Remaja Masjid Nurul Hidayah (RIMNUH) Cengkareng Timur. mungkin karena banyak jaringan pertemanan pada tahun 2007 diamanahkan lagi sebagai koordinator Wilayah Jakarta dalam Komunitas Radio Islam di Bogor yaitu WADI FM, berselang 1 tahun yaitu 2008  diamanahkan lagi menjadi Pimpinan Redaksi Buletin Komunitas radio WADI FM yaitu MSG(Media Silahturahim GIPSI) "Bolak balik ke Bogor terus" hehe...

setelah lulus di SMA, melanjutkan S1, sempat mendapatkan Beasiswa dari Universitas ternama di bandung, namun Orang tua tidak mengizinkannya kuliah dibandung "Sedihnya" alasannya karena menjadi tulang punggung dirumah yang menngantikan Ayahnya.
setelah gagal kuliah dibandung, sempat kuliah S1 di ISTA (Institute Sains Teknologi Al-Kamal) yang bertepat di daerah Kedoya Kebun jeruk, karena ada beberapa pertimbangan akhirnya hanya bertahan 2 Minggu di ISTA. (Mencari kampus Lagi yang masih Buka Pendaftaran).
lanjut mencari kampus yang masih membuka pendaftaran untuk melanjutkan kuliah, selang 1 minggu, dapat petunjuk dari Allah untuk mendaftar di Universitas Mercu Buana, walaupun dari awal tidak ada niat untuk kuliah di UMB, akhirnya kuliah juga di Mercu dengan mengambil Fakultas Ilmu komputer Jurusan Teknik Informatika,. "ehmm dinikmati saja"
Awal kuliah pertama rambut ikut-ikutan Botak ciri khas Mahasiswa Baru "padahal tidak ikut ospek. hehe..". Semester 1 dan 2  masih mencari jati diri sebagai mahasiswa yang ideal "mencari Jati diri yang hilang" sebut saja semester 1 dan 2 saya mendaftar keanggotaan UKM Sepak Bola dan pernah mengikuti aksi di Kapolda dan di istana.

Allah memberikan Hidayah kepadanya, pada semester 2 bergabung bersama UKM Islam Al-Faruq/LDK UMB, disinilah Perjalanan Rohani dan keaktivan di Organisasinya mulai menanjak, sebut saja pernah diamanahkan sebagai Anggota Departemen Syiar LDF FASILKOM, Koordinator Kaderisasi LDF FASILKOM, Wakil Ketua Kerohanian BEM FASILKOM, Wakil Sekretaris 1 Karang Taruna Jakarta barat, DPRa PKS Cengkareng Timur, Ketua LDK Al-FARUQ Universitas Mercu Buana.
dan Aktivitas sekarang dipercaya menjadi Koordinator BP-KeLDKan Puskomda FSLDK Jadebek yang tugasnya mengawasi LDK-LDK se Jadebek. serta aktiv di KNRP (Komite Nasional untuk Rakyat Palestina) pusat.

semakin kita aktiv akan semakin banyak jaringan yang akan kita miliki,
semakin kita banyak teman berarti kita pintar dalam silahturahim,
dan bersyukurlah orang yang suka bersilahturahim karena tidak akan pernah putus Rizekinya.

perjuangan itu jalannya sangat panjang, maka jangan pernah berhenti sebelum menemui penghujungnya, tapi siapkanlah kendaraan untuk percepatkan sampai pada tujuan.
andai perjuangan bebannya berat, maka jangan meminta untuk diringankan, tapi mintalah yang kuat untuk menampungnya.
Andai perjuangan itu mudah pasti ramai yang menyertainya. andai perjuangan itu menjanjikan kesenangan dunia, pasti ramai yang tertarik padanya.

inilah yang menjadi semangat pada diri ini sehingga bisa menemukan Jati diri yang sebenarnya, seperti kutipan alm. Ust. Rahmat Abdullah :
teruslah berlari hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
teruslah berjalan, hingga keltihan itu letih bersamamu.
teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Andai rebah, bangkitlah semula.
Andai terluka, Ingatlah janji Allah.
teruslah berjuang demi menggapai RidhoNya.



Aktivis Dakwah Ikhtilat..???

Sebenarnya artikel ini sudah lama, tetapi menurutku bagus dan bukan masalah up to date nya berita atawa basi ceritanya… tapi karena ini menjadi permasalahan yang terus saja terjadi, klasik memang.. bukanya semakin mereda malah semakin menjadi… ibarat orang tu makin tua makin jadi. Hanya untuk mengingatkan bukan menggurui. Hanya ingin bersama-sama kembali menguatkan ikatan iman untuk dakwah dengan mengindarkan berbagai penyakit hati, karena yang posting juga belum terhindar seluruhnya dari apa-apa yang nanti di bahas di bawah. akan tetapi berusaha untuk kuat agar terhindar.

Maaf klo dah pernah diposting

“Dia ikhwan ya? Tapi kok kalau bicara sama akhwat dekat sekali???,” tanya seorang akhwat kepada temannya karena ia sering melihat seorang aktivis rohis yang bila berbicara dengan lawan jenis, sangat dekat posisi tubuhnya.

“Mbak, akhwat yang itu sudah menikah? Kok akrab sekali sama ikhwan itu?,” tanya sang mad’u kepada murabbinya karena ia sering melihat dua aktivis rohis itu kemana-mana selalu bersama sehingga terlihat seperti pasangan yang sudah menikah.

“Duh? ngeri, lihat itu? ikhwan-akhwat berbicaranya sangat dekat??,” ujar seorang akhwat kepada juniornya, dengan wajah resah, ketika melihat ikhwan-akhwat di depan masjid yang tak jauh beda seperti orang berpacaran.

“Si fulan itu ikhwan bukan yah? Kok kelakuannya begitu sama akhwat?,” Tanya seorang akhwat penuh keheranan.

Demikianlah kejadian yang sering dipertanyakan. Pelanggaran batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat masih saja terjadi dan hal itu bisa disebabkan karena

1. Belum mengetahui batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat.

2. Sudah mengetahui, namun belum memahami.

3. Sudah mengetahui namun tidak mau mengamalkan.

4. Sudah mengetahui dan memahami, namun tergelincir karena lalai.

Dan bisa jadi kejadian itu disebabkan karena kita masih sibuk menghiasi penampilan luar kita dengan jilbab lebar warna warni atau dengan berjanggut dan celana mengatung, namun kita lupa menghiasi akhlak. Kita sibuk berhiaskan simbol-simbol Islam namun lupa substansi Islam. Kita berkutat menghafal materi Islam namun tidak fokus pada tataran pemahaman dan amal.

Sesungguhnya panggilan ‘ikhwan’ dan ‘akhwat’ adalah panggilan persaudaraan.’Ikhwan’ artinya adalah saudara laki-laki, dan ‘akhwat’ adalah saudara perempuan. Namun di ruang lingkup aktivis rohis, ada dikhotomi bahwa gelar itu ditujukan untuk orang-orang yang berjuang menegakkan agama-Nya, yang islamnya shahih, syamil, lurus fikrahnya dan akhlaknya baik. Atau bisa dikonotasikan dengan jamaah. Maka tidak heran bila terkadang dipertanyakan ke-’ikhwanan’-nya atau ke-’akhwatan’-nya bila belum bisa menjaga batas-batas pergaulan (hijab) ikhwan-akhwat.

Aktivis sekuler tak lagi segan !!!Seorang ustadz bercerita bahwa ada aktivis sekuler yang berkata kepadanya, “Ustadz, dulu saya salut pada orang-orang rohis karena bisa menjaga pergaulan ikhwan-akhwat, namun kini mereka sama saja dengan kami. Kami jadi tak segan lagi.”
Ungkapan aktivis sekuler di atas dapat menohok kita selaku jundi-jundi yang ingin memperjuangkan agama-Nya. Menjaga pergaulan dengan lawan jenis memang bukanlah hal yang mudah karena fitrah laki-laki adalah mencintai wanita dan demikian pula sebaliknya. Hanya dengan keimanan yang kokoh dan mujahadah sajalah yang membuat seseorang dapat istiqomah menjaga batas-batas ini.

Pelanggaran batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat

Berikut ini adalah pelanggaran-pelanggaran yang masih sering terjadi:

1. Pulang Berdua
Usai rapat acara rohis, karena pulang ke arah yang sama maka akhwat pulang bersama di mobil ikhwan. Berdua saja. Dan musik yang diputar masih lagu dari Peterpan pula ataupun lagu-lagu cinta lainnya.

2. Rapat Berhadap-Hadapan

Rapat dengan posisi berhadap-hadapan seperti ini sangatlah ‘cair’ dan rentan akan timbulnya ikhtilath. Alangkah baiknya – bila belum mampu menggunakan hijab – dibuat jarak yang cukup antara ikhwan dan akhwat.

3. Tidak Menundukkan Pandangan (Gadhul Bashar)

Bukankah ada pepatah yang mengatakan, “Dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati”. Maka jangan kita ikuti seruan yang mengatakan, “Ah, tidak perlu gadhul bashar, yang penting kan jaga hati!” Namun, tentu aplikasinya tidak harus dengan cara selalu menunduk ke tanah sampai-sampai menabrak dinding. Mungkin dapat disiasati dengan melihat ujung-ujung jilbab atau mata semu/samping.

4. Duduk/ Jalan Berduaan

Duduk berdua di taman kampus untuk berdiskusi Islam (mungkin). Namun apapun alasannya, bukankah masyarakat kampus tidak ambil pusing dengan apa yang sedang didiskusikan karena yang terlihat di mata mereka adalah aktivis berduaan, titik. Maka menutup pintu fitnah ini adalah langkah terbaik kita.

5. “Men-tek” Untuk Menikah

“Bagaimana, ukh? Tapi nikahnya tiga tahun lagi. Habis, ana takut antum diambil orang.” Sang ikhwan belum lulus kuliah sehingga ‘men-tek’ seorang akhwat untuk menikah karena takut kehilangan, padahal tak jelas juga kapan akan menikahnya. Hal ini sangatlah riskan.

6. Telpon Tidak Urgen

Menelfon dan mengobrol tak tentu arah, yang tak ada nilai urgensinya.

7. SMS Tidak Urgen

Saling berdialog via SMS mengenai hal-hal yang tak ada kaitannya dengan
da’wah, sampai-sampai pulsa habis sebelum waktunya.

8. Berbicara Mendayu-Dayu

“Deuu si akhiii, antum bisa aja deh?..” ucap sang akhwat kepada seorang ikhwan sambil tertawa kecil dan terdengar sedikit manja.

9. Bahasa Yang Akrab

Via SMS, via kertas, via fax, via email ataupun via YM. Message yang disampaikan begitu akrabnya, “Oke deh Pak fulan, nyang penting rapatnya lancar khaaan. Kalau begitchu.., ngga usah ditunda lagi yah, otre deh Senyum manis.” Meskipun sudah sering beraktivitas bersama, namun ikhwan-akhwat tetaplah bukan sepasang suami isteri yang bisa mengakrabkan diri dengan bebasnya. Walau ini hanya bahasa tulisan, namun dapat membekas di hati si penerima ataupun si pengirim sendiri.

10. Curhat

“Duh, bagaimana ya?., ane bingung nih, banyak masalah begini ? dan begitu, akh?.” Curhat berduaan akan menimbulkan kedekatan, lalu ikatan hati, kemudian dapat menimbulkan permainan hati yang bisa menganggu tribulasi da’wah. Apatah lagi bila yang dicurhatkan tidak ada sangkut pautnya dengan da’wah.

11. Yahoo Messenger/Chatting Yang Tidak Urgen

YM termasuk fasilitas. Tidaklah berdosa bila ingin menyampaikan hal-hal penting di sini. Namun menjadi bermasalah bila topik pembicaraan melebar kemana-mana dan tidak fokus pada da’wah karena khalwat virtual bisa saja terjadi.

12. Bercanda ikhwan-akhwat

“Biasa aza lagi, ukhtiii? hehehehe,” ujar seorang ikhwan sambil tertawa. Bahkan mungkin karena terlalu banyak syetan di sekeliling, sang akhwat hampir saja mencubit lengan sang ikhwan.

Dalil untuk nomor 1-5:

a. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan.” (HR.Ahmad)

b. Allah SWT berfirman, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaknya mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya??”
(QS.24: 30)

c. Allah SWT berfirman, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya??” (QS.24: 31)

d. Rasulullah SAW bersabda, “Pandangan mata adalah salah satu dari panah-panah iblis, barangsiapa menundukkannya karena Allah, maka akan dirasakan manisnya iman dalam hatinya.”

e. Rasulullah saw. Bersabda, “Wahai Ali, janganlah engkau ikuti pandangan yang satu dengan pandangan yang lain. Engkau hanya boleh melakukan pandangan yang pertama, sedang pandangan yang kedua adalah resiko bagimu.” (HR Ahmad)

Dalil untuk nomor 6-12:

… Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit di dalam hatinya…” (Al Ahzab: 32)


Khotimah

Di dalam Islam, pergaulan laki-laki dan perempuan sangatlah dijaga.
Kewajiban berjillbab, menundukkan pandangan, tidak khalwat (berduaan), tidak ikhtilath (bercampur baur), tidak tunduk dalam berbicara (mendayu-dayu) dan dorongan Islam untuk segera menikah, itu semua adalah penjagaan tatanan kehidupan sosial muslim agar terjaga kehormatan dan kemuliaannya.

Kehormatan seorang muslim sangatlah dipelihara di dalam Islam, sampai-sampai untuk mendekati zinanya saja sudah dilarang. “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra:32).

Pelanggaran di atas dapat dikategorikan kepada hal-hal yang mendekati zina karena jika dibiarkan, bukan tidak mungkin akan mengarah pada zina yang sesungguhnya, na’udzubillah.
Maka, bersama-sama kita saling menjaga pergaulan ikhwan-akhwat. Wahai akhwat?., jagalah para ikhwan. Dan wahai ikhwan?., jagalah para akhwat. Jagalah agar tidak terjerumus ke dalam kategori mendekati zina.

“Ya Rabbi?, istiqomahkanlah kami di jalan-Mu. Jangan sampai kami tergelincir ataupun terkena debu-debu yang dapat mengotori perjuangan kami di jalan-Mu, yang jika saja Engkau tak tampakkan kesalahan-kesalahan itu pada kami sekarang, niscaya kami tak menyadari kesalahan itu selamanya.

Ampunilah kami ya Allah…. Tolonglah kami membersihkannya hingga dapat bercahaya kembali cermin hati kami. Kabulkanlah ya Allah…. “

Semoga tulisan ini bermanfaat sebagai intropeksi kita semua, bagaimana komentar antum/antuna

Saya ambil dari http://myquran.org/forum/index.php/topic,11362.0.html

Jumat, 07 Oktober 2011

Memo untuk para aktivis Dakwah

Berdakwah adalah seni yang hanya mampu dilakoni dengan baik oleh para Da’i yang tulus, sebagaimana halnya seni dibangun oleh para Arsitek yang profesional dan seni kerajinan bagi para pengrajin yang terampil. Untuk itu, sudah semestinya para Da’i mengemban problematika dakwah dan piawai di dalam menyajikannya kepara para audiens (mad’u) karena mereka menempati posisi pewaris Rasulullah saw.

Oleh karena itu, para Da’i harus memperisai diri mereka dengan beberapa etika sehingga benar-benar menjadi para utusan yang membawa petunjuk dan lentera kebenaran serta kebaikan yang melaksanakan risalah sesuai dengan tuntunan Allah (SWT).

Menurut Dr.Aidh Abdullah Al-Qarni, MA memo buat aktivis dakwah itu ada 30 poin, yaitu sebagai berikut:

1. Ikhlas dalam berdakwah
2. Mendefinisikan tujuan
3. Mengoleksi sifat para mujahid
4. Mencari ilmu yang bermanfaat
5. Tidak memiliki pola hidup serba sempurna (idealis)
6. Tidak berputus asa dari rahmat Allah (SWT)
7. Tidak menyebut nama bila menghujat individu
8. Seorang da’i tidak boleh mentakziyah (merekomendasikan) diri sendiri di hadapan orang
9. Tidak mengeluhkan merajalelanya keruskan dan para perusak
10. Tidak menambah-nambah apa yang sudah termuat di dalam kitabullah
11. Tidak berargumentasi dengan hadits hadits maudhu’ (palsu)
12. Tidak boleh mencemarkan nama baik suatu instansi, lembaga, organisasi dan kelompok.
13. Seorang da’i harus mengukur sesuatu sesuai dengan proporsinya
14. Bersikap lemah lembut dalam berbicara dan welas asih dalam menasehati
15. Berinteraksi dengan manusia secara baik dan menghargai kedudukan mereka.
16. Membpublikasikan dakwah untuk suatu maslahat
17. Concern terhadap diskursus-diskursus kontemporer dan wacana yang berkembang
18. Mengkondisikan pembicaraan sesuai tingkat pemahaman umat
19. Tidak membeberkan aib seseorang di hadapan umum
20. Menjadi panutan (Qudwah) mulai dari dirinya sendiri
21. Wala’ dan bara’ seorang da’i terhadap seseorang harus bersifat nisby (relatif)
22. Mengambil simpati manusia
23. Seorang da’i harus familiar
24. Perlunya berdakwah secara bertahap
25. Memposisikan orang sesuai dengan posisinya
26. Mengintrospeksi diri sembari berdo’a secara sungguh sungguh kepada Allah (SWT)
27. Ibadah seorang da’i harus lebih ekstra
28. Berzuhud di dunia dan mempersiapkan bekal di akhirat
29. Berpenampilan menarik
30. Intens terhadap permasalahan wanita

Kamis, 06 Oktober 2011

Untukmu.. Wahai Aktivis Dakwah

Kepada kalian yang mempertautkan hati di jalan dakwah ....
Kepada kalian yang menjalin ikatan kasih dalam indahnya ukhuwah ....
Kepada kalian yang merindukan tegaknya syari’ah ....
Kepada kalian, ana tulis sebuah surat cinta ....
Karena bersama kalian ku temukan cinta di jalan dakwah ....
Kasih dalam jihad fi sabilillah ....
Uhibbukum FILLAH …. LILLAH ….
Teruntuk para aktivis dakwah,

Dakwah berdiri di atas aqidah yang kokoh, ibadah dan ilmu yang shohih, niat yang lurus, dan iltizam yang kuat
Dakwah adalah proyek besar membangun peradaban umat
Dakwah adalah jalan yang sukar dan terjal
Dakwah adalah jalan yang sangat panjang
Dakwah penuh dengan gangguan, cobaan, dan ujian
Dakwah bukan jalan yang ditaburi bunga dan wewangi kesturi
Dakwah butuh komitmen yang kuat dari pengembannya
Dakwah memerlukan kemurahan hati, pemberian dan pengorbanan tanpa mengharapkan hasil, tanpa putus asa, dan putus harapan
Dakwah butuh pengorbanan dan kesungguhan
Dakwah butuh kesabaran dan keistiqomahan


Teruntuk para pejuang,

Sudah teguhkah azzam yang kau pancang ???
Benarkah perjuanganmu karena ALLAH ???
Mundurlah, dan luruskan kembali niatmu, jika:
Nafsu masih merajaimu
Kilauan permata masih menyilaukanmu
Kesenangan dunia masih melenakanmu
Syaithan masih bersarang di dadamu dan menjadi teman setiamu
Kenikmatan semu masih membuaimu dan menutup mata batinmu
Percayalah, semua itu adalah keindahan sesaat yang akan menggoyahkan tekadmu. Allah Azza Wa Jalla sengaja ciptakan itu sebagai ujian bagimu!
Berbahagialah jika kau menjadikan Allah ‘Azza wa Jalla sebagai tujuan akhirmu, puncak kerinduanmu. Dan jadilah antum sebagai orang-orang yang beruntung!


Untuk jiwa-jiwa yang merindukan kemenangan
Untuk setiap diri yang mengaku sholih
Untuk mereka yang mengajak kepada jalan yang lurus
Untuk mereka yang saling menasehati dalam kebenaran dan kebaikan
Ketika jalan yang kalian tempuh begitu sukar, ketika amanah yang kalian emban begitu berat, ketika tanggung jawab yang kalian pikul begitu banyak, terkadang kalian lupa dengan azzam yang kalian tanam sebelumnya, kalian lalai dan terlena. Kalian lupa membersihkannya, membidiknya, mengontrolnya, memuhasabahinya, dan lupa untuk meluruskannya kembali. Apakah dunia yang fana lebih kau cintai daripada kampung akhirat yang kekal abadi?


Duhai para pecinta ALLAH
Duhai yang meneladani Muhammad Rasulullah
Duhai yang menjadikan Al-Quran sebagai pedomannya
Duhai yang berjihad di jalanNya dengan sebenar-benarnya jihad
Duhai yang memburu syahid sebagai cita-cita tertingginya


Dakwah telah memanggilmu!
Umat menunggu pencerahan darimu!
Letih sudah mata ini menyaksikan kemaksiatan merajalela.
Lelah sudah kaki melangkah, karena setiap jengkal yang dipijak, bumi merasa terdzolimi oleh manusia-manusia tak beradab.
Lunglai tubuh ini ketika mendapati hukum-hukum Allah diganti dengan hukum-hukum makhluk yang hanya menebar kerusakan.
Perih hati ini ketika menemukan thoghut-thoghut bersarang di dalamnya.
Menangis batin ini menyaksikan saudara-saudara seiman, seislam, dan seaqidah saling caci, saling menyalahkan, saling bermusuhan. Lalu ke mana perginya ukhuwah?
Apakah ukhuwah hanya berlaku pada segolongan atau sekelompok umat yang bernaung dalam satu jamaah?


Wahai yang mengaku diri aktivis haroki,

Sudah benarkah aktivitas yang antum jalani dalam menyeru manusia ke jalan ALLAH?
Serulah dirimu sebelum kau menyeru orang lain.
Sudahkah ghiroh yang kau miliki kau poles dengan ilmu yang shohih? Karena semangat saja belum cukup! Teruslah tholabulilm..
Sudah efektifkah syuro-syuro antum?
Apa yang ada dalam syuro hanya obrolan sia-sia yang mengundang tawa?
Senda gurau tak bermakna?
Tak ada lagi kesungguhan dan fokus menyelesaikan masalah?

Terlalu banyak basa-basi dan kata-kata tak berarti?
Bagaimana cara antum merumuskan, mengatur strategi jitu, menyusun konsep, menetapkan target, men-SWOT, dan lain sebagainya, sudah syarikah?
Sudahkah antum pantau terus niatmu agar tetap lurus di awal, di tengah, sampai ke penghujungnya?

Di sini niat dan tujuan harus selalu di luruskan. Bukan demi keegoisan masing-masing individu atau jamaah, tapi demi tegaknya Dienullah.
Lalu, bagaimana kenyataannya di lapangan?
Teknis yang telah antum usahakan bersama?

Apakah ada titik-titik noda di dalamnya?
Hijab yang semakin longgar, virus merah jambu yang semakin menyebar, ukhuwah yang kian memudar, barisan yang terpencar. Atau mungkin sms-sms taujih yang menyebar di kalangan ikhwan dan akhowat yang kemudian mengotori hati-hati mereka, menodai niat tulus mereka. Dari kata-katanya, ada rasa kagum pada ghirohnya, salut pada keteguhannya, simpatik pada ke-haroki-annya, dan tersanjung pada perhatiannya. Benih-benih inilah yang akan tumbuh bersemi di hati dan mengefek pada amal sehari-hari.
Mungkin saja fenomena-fenomena itu yang mengurangi keberkahan dakwah sehingga ALLAH Azza wa Jalla belum mau menghadiahkan kemenangan itu pada kita! Karena di samping menyeru kepada kebenaran, tentara-tentara Allah itu juga menggandeng kemaksiatan, apapun bentuknya!


Akhi wa Ukhti ....

Di mana antum berada saat saudara-saudara antum di belahan bumi yang lain sedang megangkat senjata, menghadang tank-tank zionis, melempar bom dan batu kerikil di medan intifadhah?
Di mana antum saat mereka berburu syahid? Yang mereka pertaruhkan adalah nyawa, akhi! Nyawa, ukhti! NYAWA!

Jika darah tak mampu antum alirkan, maka di mana saat saudara-saudara antum sedang bermandi peluh menyiapkan kegiatan-kegiatan dakwah, acara-acara syiar Islam, daurah, bakti sosial, dan seabrek agenda-agenda dakwah yang lain.
Di mana antum saat yang lain sedang membuat publikasi, mendesain dekorasi, menyediakan konsumsi, atau menyebar proposal, mencari dana ke sana ke mari? Semua demi kelancaran acara. Demi syiar Islam! Agar dakwah terus menggaung di berbagai penjuru. Agar Islam tetap berdetak di jantung masyarakat. Masyarakat yang kini telah hilang jati dirinya sebagai hamba ALLAH. Masyarakat yang kini malu mengaku sebagai Muslim. Masyarakat yang kini phobi dengan syariat Islam. Ya, masyarakat itu kini ada di sekeliling kita. Mereka hadir di tengah-tengah kita. Mereka adalah objek dakwah kita!


Wahai yang masih memiliki hati tempat bersemayamnya iman, apakah ia tidak lagi bergetar kala ayat-ayatNya diperdengarkan?

Apakah ia tak lagi geram ketika melihat kemungkaran terjadi di hadapannya?
Wahai yang memiliki mata yang dengannya antum bias melihat indah dunia, apakah ia tak lagi menangis saat dikabarkan tentang azab, ancaman, dan siksaan?
Apakah ia tak lagi meneteskan cairan hangatnya ketika bangun di tengah malam dalam sujud-sujud panjang?
Apakah ia tak lagi mengalirkan butiran-butiran beningnya ketika melihat saudaranya yang seaqidah didzolimi, dirampas hak-haknya, dilecehkan dan di aniaya, bahkan dibunuh karena mempertahankan diennya?


Ke mana kalian wahai aktivis dakwah?
Di mana kini antum berada?
Sedang bersantai ria di kamar sambil mendengar nasyid kesukaan?
Terbuai di atas kasur dengan bantal empuk dan selimut tebal?
Bersenda gurau bersama kawan-kawan?
Membaca novel-novel picisan?
Atau…sedang melamun memikirkan sang pujaan?


Kepada kalian yang sedang menanti hadirnya belahan jiwa…
Masih perlukah romantisme di saat nasib umat sedang berada di ujung tombak?
Masih perlukah gejolak asmara tumbuh dan bersemi di jiwa?

Membuat otak sibuk memikirkannya, membuat setiap lisan tak henti menyebut namanya, membuat setiap hati tak tenang, resah, dan gelisah menunggu hadirnya.
Masih perlukah virus merah jambu menjangkiti rongga-rongga hatimu? Melemahkan sendi-sendimu, menggoyahkan benteng pertahananmu, merapuhkan tekadmu, menenggelamkanmu dalam samudera cinta mengharu biru.
Masih perlukah semua perasaan itu kau pelihara, kau tanam, kau pupuk, kau siram, dan kau biarkan tumbuh subur dalam hatimu?

Wahai aktivis dakwah, sungguh perasaan itu fitrah! Kau pun sering berdalih bahwa itu adalah anugerah. Sesuatu yang tak bisa dinafikan keberadaanya, tak bisa dielakkan kehadirannya. Cinta memang datang tanpa diundang. Cinta memang tak mampu untuk memilih, kepada siapa dia ingin hinggap dan bersemi. Dia bisa menghuni hati siapaun juga, tak terkecuali aktivis dakwah! Sekali lagi, cinta itu fitrah!
Namun wahai ikhwah yang mewarisi tongkat estafeta dakwah, bisa jadi perasaanmu itu menghalangimu untuk mengoptimalkan kerja dakwahmu.
Bisa jadi perasaanmu itu mengganggu aktivitas muliamu.
Bisa jadi perasaanmu itu mengusik hatimu untuk mundur dari jalan dakwah yang kau tempuh.
Bisa jadi perasaanmu itu membelenggumu dalam cinta semu.
Dan yang terparah, bisa jadi perasaanmu itu menggeser posisi Rabbmu dalam tangga cintamu.

Tanpa kau sadari!
Yang kau ingat hanya dia!
Yang terbayang adalah wajahnya.
Yang kau pikirkan kala dia menjadi partner dakwahmu seumur hidup, membangun pernikahan haroki, menemanimu membina keluarga dakwah dan menjadikannya abi/ummi dari jundi-jundi rabbani…ah indahnya!
Yang ada di sholatmu, dia.
Yang ada di tilawahmu, dia.
Yang ada di bacaan ma’tsuratmu, dia. Yang ada di benakmu, dia.
Yang ada di aktivitasmu, dia. Hanya ada dia, dia, dia, dan dia!


Benarkah itu wahai saudaraku?
Mari kita jawab dengan serentak....naudzubillahi min dzaalik!
Ke mana cinta ALLAH dan RasulNya kau tempatkan?
Di mana dakwah dan jihad kau posisikan?
Astaghfirullahal adziim...
Dakwah hanya dimenangkan oleh jiwa-jiwa bermental baja, bertekad besi, berhati ikhlas. Orang-orang beriman yang mengatasi persoalan dengan ilmu yang shohih dan memberi teladan dengan amal.
Perjalanan panjang ini membutuhkan mujahid/ah perkasa yang mampu melihat rintangan sebagai tantangan, yang melihat harapan di balik ujian, dan menemukan peluang di sekeliling jebakan.
Ke mana militansi yang antum miliki?
Ke mana ghiroh membara yang antum punya?

Pejuang sejati adalah mereka yang membelanjakan hartanya di jalan dakwah, menjual dunianya untuk akhiratnya, mengorbankan nyawanya demi jihad fisabilillah, menggunakan seluruh waktu dan sisa umurnya untuk memeperjuangkan dan mengamalkan Islam.
Dakwah TIDAK BUTUH aktivis-aktivis MANJA!
Dakwah TIDAK BISA DIPIKUL oleh orang-orang CENGENG, MENTAL-MENTAL CIUT, NYALI YANG SETENGAH-SETENGAH, dan GERAK YANG LAMBAN! Barisan dakwah harus disterilkan dari prajurit-prajurit yang memiliki sifat-sifat seperti di atas (manja, cengeng, mental ciut, nyali setengah-setengah, ragr-ragu, dan lamban bergerak). Karena, keberadaan mereka hanya akan menularkan dan menyebarkan aroma kelemahan, kerapuhan, kepasrahan, dan kekalahan di tengah-tengah barisan.
Dakwah butuh pejuang-pejuang tangguh untuk mengusungnya.
Dakwah butuh orang-orang cerdas untuk memulainya, orang-orang ikhlas untuk memperjuangkannya, orang-orang pemberani untuk memenangkannya!
Antumlah orang-orang terpilih yang mengukir sejarah itu!

Senin, 28 Maret 2011

Al-Faruq Fair 2011

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template