Selasa, 29 November 2011
Bekasi Meramaikan Konser Nasyid 7 kota untuk Palestina
Jumat, 11 November 2011
Konser Nasyid Palestina di Bekasi
WAHAI BEKASI KAMI HADIR... WAHAI BEKASI KAMI HADIR... WAHAI BEKASI KAMI HADIR......
KAMI HADIR Insya AllahAhad 20 Niopember 2011. Jam 0800-1200 di GOR
Tambun Bekasi. Kami tunggu antum semua..... Siapkan Infaq Terbaik antum
untuk PALESTINA... For Freedom of Agsha.
Munashoroh Palestina,
Konser Nasyid 7 Kota untuk Palestina
Ahad, 20 November 2011, Tempat : Gor Tambun (Kab. Bekasi)
Waktu : 08.00 - 12.00
Mempersembahkan :
- Izzatul Islam
- Shoutul Harokah
- Justice Voice
- Green Voice
- Tum Band
Orasi :
- Dr. H. Sa'dudin. MM (Bupati Kab. Bekasi)
- Dr. Muqoddam Cholli (Ketua KNRP)
- Ust. Mohammad Nuh. LC (Tokoh Masyarakat)
GRATISSSS>>>
Berikan Sunduk Terbaik anda untuk Palestina...
Selasa, 01 November 2011
“DERAP” Meramaikan Konser Nasyid 7 Kota untuk Palestina.
Add caption |
Add caption |
Sabtu, 22 Oktober 2011
Konser 7 Kota untuk Palestina
Jumat, 21 Oktober 2011
Jadwal Konser Nasyid 7 Kota untuk Palestina
Sesi 1 : 09.00 - 11.30
Sesi 2 : 13.00- 15.00
Kamis, 13 Oktober 2011
Konser Nasyid 7 kota untuk Palestina
Sabtu, 08 Oktober 2011
My Profil "mencari Jati Diri yang Hilang"

Dahulu pernah bersekolah dasar di SDN 11 petang dan dilanjutkan di SMP islam yaitu Al-Huda Islamic Education Center, Dahulu saat di SD dan SMP si gigih ini sangat pendiam dan cuek, namun tidak tahu kenapa pada tahun 2004 saat masuk SMA 96 Jakarta dia mulai aktiv di beberapa organisasi, terhitung pada kelas 2 SMA si gigih ini sudah mulai dipercaya menjadi Sekretaris Extra kurikuler Sepak bola dan Wakil ketua Extra kurikuler sepak Bola pada kelas 3.
Dulu Bacgroundnya adalah menjadi atlet sepak bola, saat SMA pernah menjadi anggota Rohis namun hanya Anggota saja walaupun dari teman-teman meminta agar masuk sebagai pengurus Rohis, namun gigih tetap mengatakan cukup menjadi anggota saja dan saya siap membantu bila dibutuhkan.. hehe.. (Sombongnya).
keaktivannya tidak hanya di SMA saja tetapi merembet di Lingkungan Rumah, pada tahun 2005-2007 dipercaya dan diamanahkan menjadi Ketua Remaja Masjid Nurul Hidayah (RIMNUH) Cengkareng Timur. mungkin karena banyak jaringan pertemanan pada tahun 2007 diamanahkan lagi sebagai koordinator Wilayah Jakarta dalam Komunitas Radio Islam di Bogor yaitu WADI FM, berselang 1 tahun yaitu 2008 diamanahkan lagi menjadi Pimpinan Redaksi Buletin Komunitas radio WADI FM yaitu MSG(Media Silahturahim GIPSI) "Bolak balik ke Bogor terus" hehe...
setelah lulus di SMA, melanjutkan S1, sempat mendapatkan Beasiswa dari Universitas ternama di bandung, namun Orang tua tidak mengizinkannya kuliah dibandung "Sedihnya" alasannya karena menjadi tulang punggung dirumah yang menngantikan Ayahnya.
setelah gagal kuliah dibandung, sempat kuliah S1 di ISTA (Institute Sains Teknologi Al-Kamal) yang bertepat di daerah Kedoya Kebun jeruk, karena ada beberapa pertimbangan akhirnya hanya bertahan 2 Minggu di ISTA. (Mencari kampus Lagi yang masih Buka Pendaftaran).
lanjut mencari kampus yang masih membuka pendaftaran untuk melanjutkan kuliah, selang 1 minggu, dapat petunjuk dari Allah untuk mendaftar di Universitas Mercu Buana, walaupun dari awal tidak ada niat untuk kuliah di UMB, akhirnya kuliah juga di Mercu dengan mengambil Fakultas Ilmu komputer Jurusan Teknik Informatika,. "ehmm dinikmati saja"
Awal kuliah pertama rambut ikut-ikutan Botak ciri khas Mahasiswa Baru "padahal tidak ikut ospek. hehe..". Semester 1 dan 2 masih mencari jati diri sebagai mahasiswa yang ideal "mencari Jati diri yang hilang" sebut saja semester 1 dan 2 saya mendaftar keanggotaan UKM Sepak Bola dan pernah mengikuti aksi di Kapolda dan di istana.
Allah memberikan Hidayah kepadanya, pada semester 2 bergabung bersama UKM Islam Al-Faruq/LDK UMB, disinilah Perjalanan Rohani dan keaktivan di Organisasinya mulai menanjak, sebut saja pernah diamanahkan sebagai Anggota Departemen Syiar LDF FASILKOM, Koordinator Kaderisasi LDF FASILKOM, Wakil Ketua Kerohanian BEM FASILKOM, Wakil Sekretaris 1 Karang Taruna Jakarta barat, DPRa PKS Cengkareng Timur, Ketua LDK Al-FARUQ Universitas Mercu Buana.
dan Aktivitas sekarang dipercaya menjadi Koordinator BP-KeLDKan Puskomda FSLDK Jadebek yang tugasnya mengawasi LDK-LDK se Jadebek. serta aktiv di KNRP (Komite Nasional untuk Rakyat Palestina) pusat.
semakin kita aktiv akan semakin banyak jaringan yang akan kita miliki,
semakin kita banyak teman berarti kita pintar dalam silahturahim,
dan bersyukurlah orang yang suka bersilahturahim karena tidak akan pernah putus Rizekinya.
perjuangan itu jalannya sangat panjang, maka jangan pernah berhenti sebelum menemui penghujungnya, tapi siapkanlah kendaraan untuk percepatkan sampai pada tujuan.
andai perjuangan bebannya berat, maka jangan meminta untuk diringankan, tapi mintalah yang kuat untuk menampungnya.
Andai perjuangan itu mudah pasti ramai yang menyertainya. andai perjuangan itu menjanjikan kesenangan dunia, pasti ramai yang tertarik padanya.
inilah yang menjadi semangat pada diri ini sehingga bisa menemukan Jati diri yang sebenarnya, seperti kutipan alm. Ust. Rahmat Abdullah :
teruslah berlari hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
teruslah berjalan, hingga keltihan itu letih bersamamu.
teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Andai rebah, bangkitlah semula.
Andai terluka, Ingatlah janji Allah.
teruslah berjuang demi menggapai RidhoNya.
Aktivis Dakwah Ikhtilat..???
Sebenarnya artikel ini sudah lama, tetapi menurutku bagus dan bukan masalah up to date nya berita atawa basi ceritanya… tapi karena ini menjadi permasalahan yang terus saja terjadi, klasik memang.. bukanya semakin mereda malah semakin menjadi… ibarat orang tu makin tua makin jadi. Hanya untuk mengingatkan bukan menggurui. Hanya ingin bersama-sama kembali menguatkan ikatan iman untuk dakwah dengan mengindarkan berbagai penyakit hati, karena yang posting juga belum terhindar seluruhnya dari apa-apa yang nanti di bahas di bawah. akan tetapi berusaha untuk kuat agar terhindar.
Maaf klo dah pernah diposting
“Dia ikhwan ya? Tapi kok kalau bicara sama akhwat dekat sekali???,” tanya seorang akhwat kepada temannya karena ia sering melihat seorang aktivis rohis yang bila berbicara dengan lawan jenis, sangat dekat posisi tubuhnya.
“Mbak, akhwat yang itu sudah menikah? Kok akrab sekali sama ikhwan itu?,” tanya sang mad’u kepada murabbinya karena ia sering melihat dua aktivis rohis itu kemana-mana selalu bersama sehingga terlihat seperti pasangan yang sudah menikah.
“Duh? ngeri, lihat itu? ikhwan-akhwat berbicaranya sangat dekat??,” ujar seorang akhwat kepada juniornya, dengan wajah resah, ketika melihat ikhwan-akhwat di depan masjid yang tak jauh beda seperti orang berpacaran.
“Si fulan itu ikhwan bukan yah? Kok kelakuannya begitu sama akhwat?,” Tanya seorang akhwat penuh keheranan.
Demikianlah kejadian yang sering dipertanyakan. Pelanggaran batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat masih saja terjadi dan hal itu bisa disebabkan karena
1. Belum mengetahui batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat.
2. Sudah mengetahui, namun belum memahami.
3. Sudah mengetahui namun tidak mau mengamalkan.
4. Sudah mengetahui dan memahami, namun tergelincir karena lalai.
Dan bisa jadi kejadian itu disebabkan karena kita masih sibuk menghiasi penampilan luar kita dengan jilbab lebar warna warni atau dengan berjanggut dan celana mengatung, namun kita lupa menghiasi akhlak. Kita sibuk berhiaskan simbol-simbol Islam namun lupa substansi Islam. Kita berkutat menghafal materi Islam namun tidak fokus pada tataran pemahaman dan amal.
Sesungguhnya panggilan ‘ikhwan’ dan ‘akhwat’ adalah panggilan persaudaraan.’Ikhwan’ artinya adalah saudara laki-laki, dan ‘akhwat’ adalah saudara perempuan. Namun di ruang lingkup aktivis rohis, ada dikhotomi bahwa gelar itu ditujukan untuk orang-orang yang berjuang menegakkan agama-Nya, yang islamnya shahih, syamil, lurus fikrahnya dan akhlaknya baik. Atau bisa dikonotasikan dengan jamaah. Maka tidak heran bila terkadang dipertanyakan ke-’ikhwanan’-nya atau ke-’akhwatan’-nya bila belum bisa menjaga batas-batas pergaulan (hijab) ikhwan-akhwat.
Aktivis sekuler tak lagi segan !!!Seorang ustadz bercerita bahwa ada aktivis sekuler yang berkata kepadanya, “Ustadz, dulu saya salut pada orang-orang rohis karena bisa menjaga pergaulan ikhwan-akhwat, namun kini mereka sama saja dengan kami. Kami jadi tak segan lagi.”
Ungkapan aktivis sekuler di atas dapat menohok kita selaku jundi-jundi yang ingin memperjuangkan agama-Nya. Menjaga pergaulan dengan lawan jenis memang bukanlah hal yang mudah karena fitrah laki-laki adalah mencintai wanita dan demikian pula sebaliknya. Hanya dengan keimanan yang kokoh dan mujahadah sajalah yang membuat seseorang dapat istiqomah menjaga batas-batas ini.
Pelanggaran batas-batas pergaulan ikhwan-akhwat
Berikut ini adalah pelanggaran-pelanggaran yang masih sering terjadi:
1. Pulang Berdua
Usai rapat acara rohis, karena pulang ke arah yang sama maka akhwat pulang bersama di mobil ikhwan. Berdua saja. Dan musik yang diputar masih lagu dari Peterpan pula ataupun lagu-lagu cinta lainnya.
2. Rapat Berhadap-Hadapan
Rapat dengan posisi berhadap-hadapan seperti ini sangatlah ‘cair’ dan rentan akan timbulnya ikhtilath. Alangkah baiknya – bila belum mampu menggunakan hijab – dibuat jarak yang cukup antara ikhwan dan akhwat.
3. Tidak Menundukkan Pandangan (Gadhul Bashar)
Bukankah ada pepatah yang mengatakan, “Dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati”. Maka jangan kita ikuti seruan yang mengatakan, “Ah, tidak perlu gadhul bashar, yang penting kan jaga hati!” Namun, tentu aplikasinya tidak harus dengan cara selalu menunduk ke tanah sampai-sampai menabrak dinding. Mungkin dapat disiasati dengan melihat ujung-ujung jilbab atau mata semu/samping.
4. Duduk/ Jalan Berduaan
Duduk berdua di taman kampus untuk berdiskusi Islam (mungkin). Namun apapun alasannya, bukankah masyarakat kampus tidak ambil pusing dengan apa yang sedang didiskusikan karena yang terlihat di mata mereka adalah aktivis berduaan, titik. Maka menutup pintu fitnah ini adalah langkah terbaik kita.
5. “Men-tek” Untuk Menikah
“Bagaimana, ukh? Tapi nikahnya tiga tahun lagi. Habis, ana takut antum diambil orang.” Sang ikhwan belum lulus kuliah sehingga ‘men-tek’ seorang akhwat untuk menikah karena takut kehilangan, padahal tak jelas juga kapan akan menikahnya. Hal ini sangatlah riskan.
6. Telpon Tidak Urgen
Menelfon dan mengobrol tak tentu arah, yang tak ada nilai urgensinya.
7. SMS Tidak Urgen
Saling berdialog via SMS mengenai hal-hal yang tak ada kaitannya dengan
da’wah, sampai-sampai pulsa habis sebelum waktunya.
8. Berbicara Mendayu-Dayu
“Deuu si akhiii, antum bisa aja deh?..” ucap sang akhwat kepada seorang ikhwan sambil tertawa kecil dan terdengar sedikit manja.
9. Bahasa Yang Akrab
Via SMS, via kertas, via fax, via email ataupun via YM. Message yang disampaikan begitu akrabnya, “Oke deh Pak fulan, nyang penting rapatnya lancar khaaan. Kalau begitchu.., ngga usah ditunda lagi yah, otre deh .” Meskipun sudah sering beraktivitas bersama, namun ikhwan-akhwat tetaplah bukan sepasang suami isteri yang bisa mengakrabkan diri dengan bebasnya. Walau ini hanya bahasa tulisan, namun dapat membekas di hati si penerima ataupun si pengirim sendiri.
10. Curhat
“Duh, bagaimana ya?., ane bingung nih, banyak masalah begini ? dan begitu, akh?.” Curhat berduaan akan menimbulkan kedekatan, lalu ikatan hati, kemudian dapat menimbulkan permainan hati yang bisa menganggu tribulasi da’wah. Apatah lagi bila yang dicurhatkan tidak ada sangkut pautnya dengan da’wah.
11. Yahoo Messenger/Chatting Yang Tidak Urgen
YM termasuk fasilitas. Tidaklah berdosa bila ingin menyampaikan hal-hal penting di sini. Namun menjadi bermasalah bila topik pembicaraan melebar kemana-mana dan tidak fokus pada da’wah karena khalwat virtual bisa saja terjadi.
12. Bercanda ikhwan-akhwat
“Biasa aza lagi, ukhtiii? hehehehe,” ujar seorang ikhwan sambil tertawa. Bahkan mungkin karena terlalu banyak syetan di sekeliling, sang akhwat hampir saja mencubit lengan sang ikhwan.
Dalil untuk nomor 1-5:
a. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan.” (HR.Ahmad)
b. Allah SWT berfirman, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaknya mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya??”
(QS.24: 30)
c. Allah SWT berfirman, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya??” (QS.24: 31)
d. Rasulullah SAW bersabda, “Pandangan mata adalah salah satu dari panah-panah iblis, barangsiapa menundukkannya karena Allah, maka akan dirasakan manisnya iman dalam hatinya.”
e. Rasulullah saw. Bersabda, “Wahai Ali, janganlah engkau ikuti pandangan yang satu dengan pandangan yang lain. Engkau hanya boleh melakukan pandangan yang pertama, sedang pandangan yang kedua adalah resiko bagimu.” (HR Ahmad)
Dalil untuk nomor 6-12:
… Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit di dalam hatinya…” (Al Ahzab: 32)
Khotimah
Di dalam Islam, pergaulan laki-laki dan perempuan sangatlah dijaga.
Kewajiban berjillbab, menundukkan pandangan, tidak khalwat (berduaan), tidak ikhtilath (bercampur baur), tidak tunduk dalam berbicara (mendayu-dayu) dan dorongan Islam untuk segera menikah, itu semua adalah penjagaan tatanan kehidupan sosial muslim agar terjaga kehormatan dan kemuliaannya.
Kehormatan seorang muslim sangatlah dipelihara di dalam Islam, sampai-sampai untuk mendekati zinanya saja sudah dilarang. “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra:32).
Pelanggaran di atas dapat dikategorikan kepada hal-hal yang mendekati zina karena jika dibiarkan, bukan tidak mungkin akan mengarah pada zina yang sesungguhnya, na’udzubillah.
Maka, bersama-sama kita saling menjaga pergaulan ikhwan-akhwat. Wahai akhwat?., jagalah para ikhwan. Dan wahai ikhwan?., jagalah para akhwat. Jagalah agar tidak terjerumus ke dalam kategori mendekati zina.
“Ya Rabbi?, istiqomahkanlah kami di jalan-Mu. Jangan sampai kami tergelincir ataupun terkena debu-debu yang dapat mengotori perjuangan kami di jalan-Mu, yang jika saja Engkau tak tampakkan kesalahan-kesalahan itu pada kami sekarang, niscaya kami tak menyadari kesalahan itu selamanya.
Ampunilah kami ya Allah…. Tolonglah kami membersihkannya hingga dapat bercahaya kembali cermin hati kami. Kabulkanlah ya Allah…. “
Semoga tulisan ini bermanfaat sebagai intropeksi kita semua, bagaimana komentar antum/antuna
Saya ambil dari http://myquran.org/forum/index.php/topic,11362.0.htmlJumat, 07 Oktober 2011
Memo untuk para aktivis Dakwah
Oleh karena itu, para Da’i harus memperisai diri mereka dengan beberapa etika sehingga benar-benar menjadi para utusan yang membawa petunjuk dan lentera kebenaran serta kebaikan yang melaksanakan risalah sesuai dengan tuntunan Allah (SWT).
Menurut Dr.Aidh Abdullah Al-Qarni, MA memo buat aktivis dakwah itu ada 30 poin, yaitu sebagai berikut:
1. Ikhlas dalam berdakwah
2. Mendefinisikan tujuan
3. Mengoleksi sifat para mujahid
4. Mencari ilmu yang bermanfaat
5. Tidak memiliki pola hidup serba sempurna (idealis)
6. Tidak berputus asa dari rahmat Allah (SWT)
7. Tidak menyebut nama bila menghujat individu
8. Seorang da’i tidak boleh mentakziyah (merekomendasikan) diri sendiri di hadapan orang
9. Tidak mengeluhkan merajalelanya keruskan dan para perusak
10. Tidak menambah-nambah apa yang sudah termuat di dalam kitabullah
11. Tidak berargumentasi dengan hadits hadits maudhu’ (palsu)
12. Tidak boleh mencemarkan nama baik suatu instansi, lembaga, organisasi dan kelompok.
13. Seorang da’i harus mengukur sesuatu sesuai dengan proporsinya
14. Bersikap lemah lembut dalam berbicara dan welas asih dalam menasehati
15. Berinteraksi dengan manusia secara baik dan menghargai kedudukan mereka.
16. Membpublikasikan dakwah untuk suatu maslahat
17. Concern terhadap diskursus-diskursus kontemporer dan wacana yang berkembang
18. Mengkondisikan pembicaraan sesuai tingkat pemahaman umat
19. Tidak membeberkan aib seseorang di hadapan umum
20. Menjadi panutan (Qudwah) mulai dari dirinya sendiri
21. Wala’ dan bara’ seorang da’i terhadap seseorang harus bersifat nisby (relatif)
22. Mengambil simpati manusia
23. Seorang da’i harus familiar
24. Perlunya berdakwah secara bertahap
25. Memposisikan orang sesuai dengan posisinya
26. Mengintrospeksi diri sembari berdo’a secara sungguh sungguh kepada Allah (SWT)
27. Ibadah seorang da’i harus lebih ekstra
28. Berzuhud di dunia dan mempersiapkan bekal di akhirat
29. Berpenampilan menarik
30. Intens terhadap permasalahan wanita